| M - U - F - C FOR THE LOVE NOT THE MONEY | , | RED ARMY - LOYAL - LOUD - PROUD | , | WE LOVE UNITED |

Friday, November 13, 2015

GENIUS "SCHOLES" IS SIMPLE






10 Kutipan Terbaik Tentang Paul ScholesOh oh oh it’s Carrick you know, hard to believe it’s not Scholes
Oh oh oh it’s Carrick you know, hard to believe it’s not Scholes .Petikan diatas adalah nyanyian dari pendukung Manchester United untuk Michael Carrick. Menggambarkan dengan jelas bahwa untuk memuji seorang gelandang hebat adalah menyamakannya dengan Paul Scholes. Dengan kata lain: belum ada pemain yang lebih hebat dari Scholes.
Pemain ini  memang punya jasa luar biasa terhadap satu-satunya tim yang pernah dibelanya tersebut. Puluhan gelar dipersembahkannya untuk Setan Merah di antaranya 11 trofi Liga Inggris dan 2 Liga Champions.
Kemampuan hebat Scholes juga tergambar dari beberapa kutipan tentangnya dari para pelaku sepakbola ternama. Berikut beberapa di antaranya:

“Salah satu otak sepakbola terbesar yang pernah dimiliki Manchester United.”
-Sir Alex Ferguson

“Inggris telah kehilangan pemain terbaik mereka.”
-George Best,  ketika berbicara tentang keputusan Scholes untuk pensiun dari sepakbola internasional

“Di La Masia (Akademi Barcelona) namanya banyak disebut. Dia seorang guru. ”
-Lionel Messi


“Scholes adalah yang terbaik yang pernah bermain dengan saya dan dia banyak membantu saya ketika saya masih muda. Dia menakjubkan. ”

BIG DUNCAN EDWARDS


Duncan Edwards: Menjegal Sepakbola dengan Caranya Sendiri

Duncan Edwards: Menjegal Sepakbola dengan Caranya Sendiri
“Sulit mendeskripsikan kualitas seseorang tanpa pernah melihatnya bermain. Yang dapat Anda lakukan adalah menyuguhkan fakta dan biarkan orang-orang yang mengenalnya bekerja,” tulis Nabil Hassan dalam tulisannya mengenai Duncan Edwards untuk BBC.
Sebagai permulaan, biarlah Bobby Charlton, salah satu pemain terbesar dalam sejarah Inggris, mendeskripsikan Edwards. Edwards, kata Charlton, adalah satu-satunya pemain yang bisa membuatnya merasa inferior.
“Duncan tak memiliki tandingan. Ia memiliki bakat besar dan saya selalu merasa inferior dibanding dirinya. Saya selalu tidak dapat dengan baik menjelaskan kepada orang-orang sebagus apa Edwards. Kematiannya adalah satu-satunya tragedi yang pernah terjadi kepada Manchester United dan sepakbola Inggris,” ujar Charlton.
Lebih jauh, Charlton berujar: “Saya selalu merasa bahwa saya dapat lebih baik dari pemain manapun – kecuali Duncan. Ia tidak memiliki kekurangan dalam permainannya.”
Bobby Moore, kapten tim nasional Inggris saat menjuarai Piala Dunia 1966, mengaku sangat mengagumi Duncan sampai rela bolos sekolah demi melihat Duncan bermain.

Monday, August 3, 2015

WELCOME BACK ADIDAS !


ADIDAS REVEAL THE NEW MANCHESTER UNITED HOME KIT FOR 2015/16

- Reunited to Break Expectations
- The start of a record-breaking 10-year partnership





Manchester/Herzogenaurach, 1 August 2015

Adidas has today reunited with Manchester United to reveal the new home kit for the 2015/16 season. Manchester United is one of the most popular and successful sports teams in the world. The club has 659 million fans globally, making it one of the world’s most-supported football clubs.

Taking inspiration from classic three-stripe United kits from the 1980s, adidas have reengineered these iconic designs with a modern twist, taking familiar style features that were loved by the fans and combining them with the latest performance technologies to produce innovative, modern classics. The new-look shirts include the latest in adidas lightweight and breathable technologies to ensure the players take to the pitch with the most innovative kit design ever.

The new home kit, which will be debuted in the opening game of the season at Old Trafford, features a classic v-neck collar and three-stripe design down the shoulder. There is also a graphic design on the hem of the shirt taken from the 1990 shirt famously worn by Ryan Giggs in his debut season.

The design of the new kits has been a personal passion for adidas designer, Inigo Turner who is a lifelong United fan. Turner comments: 

"At adidas we have been on a real journey in creating these new kits for Manchester United. This landmark sponsorship is not the first time we have partnered with the club and it is with these iconic kits of the past that we drew our inspiration from. 
"We have aimed to break expectations by reengineering simple but impactful design features such as the classic v-neck collar and the iconic three-stripe detailing down the arms as our commitment to giving Manchester United a truly ground-breaking kit for the 2015/16 season."
 
The new-look shirts will be launched as part of the 'Break Expectations' campaign, released by adidas to demonstrate the start of a new era for the football club as they return to the UEFA Champions League and start the 2015/16 season. The campaign imagery and short films are inspired by the club’s iconic trident taken from the club crest and used by the players to set the tone for the forthcoming season.

MUFC NIKE FROM 2002-2015


THANK YOU NIKE FOR GLORY MOMENTS ...




We'll keep the RED flag flying high !!!
Glory Glory Man.UNITED !!!






#mufc



Friday, June 12, 2015

RED ARMY - MANCHESTER UNITED


Manchester United merupakan salah satu dengan supremasi yang besar dari klub-klub sepakbola di daratan Eropa, mulai dari pemain-pemain yang ada di line-up, manajemen, asisten dan pelatih yang menukangi tim tersebut. Dari sebagian supporter pendukung mereka yang tersebar luas dari ujung satu ke ujung yang lainnya terdapat  supporter fanatik Manchester United yaitu the red army atau jika di bahasa Indonesia kan menjadiTentara Merah. Mungkin dari dahulu sampai saat ini setahu saya jumlah mereka tentu sangat banyak dapat dikatakan memiliki jumlah sangat besar dengan tingkat hooliganisme tinggi di Britania Raya.

Sementara itu nama The Red Army juga digunakan untuk merujuk kepada fans Manchester United itu sendiri pada umumnya, yang kemudian pada pertengahan tahun 1970-an nama itu kemudian menjadi identik dengan beberapa kejadian-kejadian insiden dan kekerasan menentukan dalam hooliganisme Inggris Raya. Pada saat tersaji laga – laga kandang maupun tandang Manchester United bentrokkan-bentrokan pada saat itu pun sering terjadi, entah apapun itu sebab dan akibatnya kejadian tersebut. Saya kutip berita dari dailymail.co.uk bentrokan massal terjadi dan terekam pada tahun 1985. Kala itu the red army berseteru dengan hooligan pendukung dari tim West Ham United disekitaran kota Manchester.


                      Daily Mail, Saturday August 9, 1986, Man Utd V West Ham (sumber dailymail.co.uk)


Sejarah Singkat Red Army 

Tentu kalau dijelasin satu persatu secara rinci dan jelas mungkin saya tak akan pernah bisa, karena histori dan sejarah mengenai supporter dan tim Manchester United itu sendiri sudah ada sejak lama sekali, dan itu sudah menjadi dari bagian cerita sejarah d Kota , Inggris. Tapi setidaknya ada sebagian yang bisa saya kutib sedikit cerita dari pejalanan dan kisah Red Army merupakan julukan bagi kelompok hooligans atau fans garis keras Manchester United yang lebih terkenal dengan istilah hooligan firm.

Pada era akhir tahun 70an dan awal 80an merupakan masa-masa dimana Red Army tersebut seakan membusungkan dadanya dan sangat terkenal dengan segala eksistensinya, hingga mendapatkan predikat sebagai kelompok hooligans terbesar di negeri Inggris Raya ada saat itu, yang setahu saya pada kultur tahun yang sama terdapat juga kelompok-kelompok supporter dari klub lain yang juga mempunyai fanatic dan bersifat garis keras lainnya .

Red Army adalah perusahaan hooligan yang mengikuti English sepakbola klub Manchester United. Meskipun saat ini istilah Tentara Merah digunakan terutama untuk merujuk kepada fans dari klub pada umumnya, perusahaan hooligan telah salah satu perusahaan terbesar di sepak bola Inggris. Anggota Firm - dan perusahaan itu sendiri - kadang-kadang dikenal sebagai Pria in Black (The Men In Black), karena para anggota berpakaian dalam semua pakaian hitam.

Friday, May 29, 2015

UPGRADE DIAMETER VELG DAN BAN MOBIL



Gonta ganti ukuran pelek jamak dilakukan oleh para penyuka modifikasi. Umumnya diameter pelek diganti ke ukuran yang lebih besar. Misalnya, bila sebelumnya pakai ring 16 diganti pakai pelek ring 18. Nah, penggantian pelek ini pastinya diikuti dengan penggantian ban ke diameter yang  lebih besar. Tapi ingat, untuk kenyamanan, penggantian pelek dan ban juga ada syaratnya loh! 

“Yang paling utama perhatikan outside diameter (od) atau diameter luar ban yang akan dipakai ketika mengganti pelek ke diameter yang lebih besar,” ungkap Adang Apandi, Manager-Product Technical, PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban GT Radial dan IRC ketika sedang mengisi diskusi safety driving beberapa waktu lalu.

Sebisa mungkin diameter luar ban harus tetap sama meski ukuran pelek diubah jadi lebih besar. Artinya ketika mengganti pelek juga harus memperhatikan ukuran ban yang akan dipakai. Utamanya memperhatikan aspec ratio ban. Seperti sudah dijelaskan pada tulisan sebelumnya yang membahas cara baca ukuran ban, aspec ratio boleh diartikan sebagai tebal-tipisnya ban. 

Aspect ratio dihitung dari persentase section width (ukuran antara sisi ban, diukur dari bagian dalam ban) dibandingkan dengan section height (tinggi dari tapak ban ke bead ban atau dasar ban yang memegang velg). Misalnya pada ukuran berikut ini, 225/35R19. “225” adalah section width, sedang aspec ratio ada pada angka “35”. Makin kecil angka aspect ratio-nya maka ban akan semakin tipis dan sebaliknya, bila angka semakin besar ban akan semakin tebal.

MODIFIKASI CEPER PADA MOBIL


Membuat bagian kaki-kaki mobil menjadi lebih pendek dalam modifikasi sebenarnya sudah lama merasuki tanah air, terutama bagi para anak muda penunggang mobil. Modifikasi seperti ini lebih akrab terdengar dengan sebutan Modifikasi ‘ceper’, jika di negara eropa biasa disebut dengan low rider.
Tampilan Modifikasi dengan gaya ceper dapat membuat mobil makin keren untuk dilihat. Banyak cara agar bisa menjadikan mobil terlihat lebih ceper, mulai dari yang rela melakukan potong memotong per dan shock absorber original ataupun aftermarket hingga dengan mengaplikasikan lowering kit suspension yang hanya tinggal plug ‘n play, namun untuk hal ini anda harus rela mengeluarkan uang lebih untuk mendapatkannya. Selain dari itu semua banyak faktor yang perlu diperhatikan dan pertimbangan sebelum menerapkan Modifikasi bergaya ceper.

Kelebihan dan Kekurangan
Biar tidak salah kaprah pada saat menerapkan Modifikasi seperti ini, perlu anda ketahui bahwa kelebihan dari Modifikasi ini di samping dapat meningkatkan performa penampilan eksterior mobil, Modifikasi men-ceperkan mobil juga dapat menjadi solusi jitu dalam mengatasi suspensi yang limbung / goyang, khususnya untuk jenis mobil yang memiliki ground clearance cukup tinggi, tetapi efek negatifnya dari Modifikasi ini pasti menyebabkan bantingan suspensi mobil makin terasa lebih keras dari keadaan normalnya, Apalagi jika sering melintasi jalanan yang tidak rata atau rusak, yang otomatis tentunya mengurangi faktor kenyamanan.
Kemudian, Anda juga harus mempertimbangkan faktor apakah mobilnya hanya untuk keperluan kontes atau untuk dipakai sehari-hari. Modifikasi bergaya ceper tidak akan masalah jika hanya mempertimbangkan segi fashionnya saja Jika memang mobil hanya khusus untuk keperluan kontes, atau bahkan hingga sampai merubah sudut chamber menjadi minus dan bermain wide body, Tetapi untuk mobil yang digunakan sehari-hari penerapannya harus tetap memperhatikan faktor kenyamanan dan keamanan dalam berkendara sehari-hari di jalan raya.

Thursday, May 14, 2015

NOSTALGIA ADIDAS DENGAN MANCHESTER UNITED

Nostalgia Adidas dengan Manchester United


Nike memilih mundur dari penyedia kostum dan perlengkapan Manchester United. Digantikan oleh Adidas yang akan kembali menghiasi segala jenis perlengkapan Manchester United, terhitung mulai musim 2015/2016.

Kerja sama manis yang berlangsung selama 13 tahun harus berakhir. Produsen pakaian olah raga asal Negeri Paman Sam, Nike, akhirnya memilih mundur dari penyedia kostum dan perlengkapan klub dengan merk paling berpengaruh dalam bidang olah raga di seantero bumi, Manchester United. Ikatan Nike dan Manchester United dimulai pada tahun 2002, ketika merk berlogo swoosh tersebut berhasil menggantikan posisi Umbro yang telah mendampingi United sejak Liga Primer Inggris pertama kali bergulir pada 1992. Dalam kurun waktu tersebut, Nike yang mengucurkan dana 23,5 juta poundsterling per musimnya ke kantong manajemen Setan Merah juga turut merasakan manisnya menjuarai Liga Inggris enam kali, satu Piala FA, dua Piala Liga, satu trofi juara Liga Champions dan sekali jawara Piala Dunia Antarklub FIFA pada tahun 2008.
Kucuran dana melimpah pula yang sanggup menggoda manajemen klub Setan Merah serta menampik tawaran Nike yang dinilai tidak sebanding dengan kualitas dan kekuatan merk dagang klub yang diyakini melebihi Liverpool, Real Madrid dan Barcelona dari sisi komersial. Adalah aparel yang juga pernah bekerjasama dengan United yang akan menghiasi segala jenis perlengkapan klub terhitung musim 2015/2016 esok, Adidas. Produsen aparel yang dirintis oleh Adolf Dassler ini berani menggelontorkan dana senilai 750 juta poundsterling guna mendampingi United hingga musim 2024/2025 berakhir. Sebuah nilai yang fantastis tentu saja, mengingat keluarga Glazer dulu mengakuisisi United “hanya” dengan nilai 790 juta poundsterling saja.
Kesepakatan dengan Adidas ini sekaligus membuat United sebagai klub yang memiliki kontrak tertinggi dengan aparel, jauh meninggalkan Real Madrid, Chelsea dan Arsenal yang masih berada pada kisaran angka 30 juta poundsterling per musimnya. Merk dengan ciri tiga garis ini juga bukan merk baru bagi United. Sebelum era Liga Primer bergulir, keduanya pernah juga bekerja sama, yang salah satunya menghasilkan trofi Piala Winner pada tahun 1991. Kala itu Adidas masih menggunakan logonya yang dikenal dengan nama Trefoil, dengan bentuk khasnya yang menyerupai daun.

Tuesday, May 12, 2015

DENIS IRWIN DISCUSSES THE ART OF PENALTY TAKING

 Irwin: Confidence is the key to scoring penalties


It takes one to know one... Denis Irwin proved the old adage correct when he recently tipped Juan Mata as a potential penalty taker for Manchester United. 

The Spaniard duly delivered with the crucial opening goal against Crystal Palace, converting his first spot-kick for the club in a cool and clinical manner reminiscent of Irwin's own style. But what does it take to find the net from 12 yards in an often high-pressure situation? We asked Denis to share his penalty expertise, as he prepares to play at Old Trafford again in next month's legends match against Bayern Munich...
What do you look for in a good penalty taker?For me, it's whoever feels the most confident in the dressing room really. You can practice penalties all you want, take them in training and all that, but it’s a totally different kettle of fish when you're in a match situation. The main thing is to be confident. If you’ve got confidence in yourself, you’ve got a good chance of scoring.

How did you acquire the role at United? It took a while - I never took any penalties for Oldham, my previous club, and when I came to United in 1990, Steve Bruce was the regular penalty taker. When he left in 1996, Eric Cantona took over, and then Teddy Sheringham followed him. But Teddy missed his first three so I was asked to take them. I only took penalties regularly for three or four years, believe it or not, but I enjoyed it. I didn’t mind the pressure, although I did miss one - as most players do now and again.

Which spot-kick was the most nerve-wracking?I'd say it was the one against Southampton in 1995 [10 May]. It was the last home game of the season and we needed to win to keep our title challenge going but the score was still 1-1 when we were awarded a penalty late on. Bruce and Cantona weren't playing so I had to take it. I was really nervous and their goalkeeper was Dave Beasant, who was particularly good at stopping penalties, as we knew from the 1988 FA Cup final [when he denied Liverpool's John Aldridge]. It was a nervous moment, so I was glad to see it hit the back of the net. We won the match 2-1.

What was your secret to taking penalties?Well, I used to just always favour a particular side of the goal, keep my head down and hit it hard. But then the keepers worked me out, so I had to be flexible and change the way I would go.





#mufc
#IAMUNITED

source : www.manutd.com

Friday, April 24, 2015

24 April 1902 (MANCHESTER UNITED)

On This Day 1902, Newton Heath Berganti Nama Menjadi Manchester United




Hari ini memang bukan hari lahir salah satu klub tersukses Liga Inggris, Manchester United. Namun hari ini, 24 April juga pantas dikenang sebagai hari bersejarah. Hari bergantinya nama Newton Heath LYR Football Club menjadi Manchester United Football Club.

Manchester United yang kita kenal sekarang dahulu bernama Newton Heath. Sebuah klub yang didirikan oleh para pekerja jawatan kereta api  Lanchasire and Yorkshire Railway,  yang bertempat di Newton Heath pada tahun 1878.

Awalnya tim ini hanya sebuah tim amatir, lebih sering bermain dalam turnamen-turnamen antar divisi di perusahaan tersebut.
Namun, pada tahun 1888, Heath berkembang pesat. Klub ini juga membantu menginisiasi terbentuknya The Combination, sebuah liga regional. Namun, karena liga yang diinisiasi itu bubar dalam waktu kurang dari semusim, Heath lantas bergabung dengan Football Alliance. Hal yang kemudian menjadikan Newton Heath pada tahun 1892-1893 berlaga di divisi pertama.
Waktu terus berjalan, perusahaan yang menaungi klub ini pun berpindah lokasi. Praktis, hal ini menjadikan Newton Heath menjadi independent. Tak lagi disapih oleh uang subsidi perusahaan.
Hal inilah yang menjadikan Heath kolaps. Pada bulan pertama di tahun 1902, klub ini telah mempunyai tagihan hutang sebesar 2.670 poundsterling, jumlah yang cukup banyak kala itu.
Tak mau, klubnya ditelan sejarah, kapten tim Harry Stafford pun memutar otak. Ia pergi ke segala penjuru untuk mencari donatur yang sudi menyuntikkan dana segar untuk kelangsungan hidup klubnya.
Usaha Stafford pun tak sia-sia. Ia berhasil meyakinkan empat borjuis, termasuk John Henry Davies, untuk membantu menstabilkan neraca keuangan tim. Mereka semua berinvestasi sebesar 500 poundsterling. Sebagai imbalan, ke-4 borjuis ini pun diangakt menjadi jajaran direksi klub.
Dan sebagai langkah awal para pemimpin baru inilah, pada tanggal 24 April 1902, Newton Heath berubah nama menjadi Manchester United.  Yang akhirnya menjelma menjadi salah satu klub tersukses di tanah Britannia Raya.
Cikal bakal Manchester United bermula pada 1878.

Thursday, February 19, 2015

OLD TRAFFORD (19 FEBRUARY 1910)




Pada hari ini ,markas dari Manchester United dibuat yang lebih baru dan megah dengan nama Old Trafford. Old Trafford didirikan pada tanggal 19 February 1910 dimana banyak memori-memori indah dalam sejarah klub. Dan markas United ini terkenal dengan nama "Theatre of Dreams" . Sampai saat ini,Old Trafford tetap berdiri megah dan selalu menyimpan kejayaan didalamnya, sekaligus merupakan stadion terbesar untuk klub sepakbola di Inggris.

Happy Birthday Old Trafford yang ke-105 ! Eyewitnesses the glorious time for 105 years!

Friday, February 6, 2015

PASCA MUNICH AIR DISASTER FOR MANCHESTER UNITED

thumbnail
Tak semua orang bisa bangkit dari keterpurukan. Apalagi ketika jatuhnya tersebut sedang mendekati fase puncak kesuksesan.


Sebelum generasi hebat angkatan 1992 atau yang lebih dikenal dengan Class of 92, Manchester United sebenarnya pernah punya didikan yang konon lebih hebat pada periode 50-an. Generasi ini dipimpin langsung oleh Matt Busby, salah seorang legenda besar United. Karena mayoritas berisi anak muda, kesebelasan ini kemudian diberi julukan Busby Babes.

Mereka berhasil menjadi juara liga dua kali berturut-turut (1956 dan 1957). United pula yang menjadi kesebelasan Inggris pertama yang tampil di kompetisi Eropa. Meski menjadi kesebelasan Inggris pertama yang berpartisipasi, prestasinya tak main-main yakni mampu menembus fase semifinal. Dikalahkan oleh tim juara Piala Champions tahun 1957, Real Madrid, yang pada masa itu menjadi kekuatan yang nyaris tak bisa diruntuhkan.

Tetapi nahas, justru saat perjalanan Eropa pada musim berikutnya mereka mengalami bencana kecelakaan pesawat. Padahal saat itu banyak yang beranggapan Manchester United adalah salah satu kandidat kuat juara. Kembalinya dari Yugoslavia selepas mengalahkan Red Star Belgrade di perempat final, pesawat gagal lepas landas saat transit di kota Munich pada 5 Februari 1958. Mereka diburu waktu karena jadwal ketat liga, sehingga harus secepatnya kembali ke Inggris.

Dari total 38 penumpang dan 6 awak pesawat carteran tersebut, 23 diantaranya tewas termasuk pemain dan staf. Tetapi momen ini justru menjadi salah satu tonggak kebangkitan Manchester United. Kekuatan kesebelasan dibangun ulang dengan semangat berlipat-lipat. Seiring dengan itu simpati kemudian juga datang dari seluruh Inggris bahkan sebagian Eropa. Nama Manchester United akhirnya justru lebih dikenal orang lebih cepat, membawa daya tarik pemain untuk bermain di Old Trafford.

Kisah di atas, yang sebagian besar sudah anda ketahui, menjadi pre-teks atas film berjudul United yang rilis pada 2011.

MUNICH AIR DISASTER 6th FEBRUARY 1958 (UNITED HISTORY)








Manchester United berhasil mengalahkan Arsenal 3-2 dalam lanjutan Liga Inggris pada 1 Februari 1958 di Highbury. Setelah itu segalanya tak sama lagi .....

Sejarah mencatat, pada 6 Februari di tahun tersebut, pesawat yang membawa rombongan “Setan Merah” dari Beograd, Yugoslavia, tak pernah sampai ke tujuannya: Manchester. 

Seusai transit di Munich, Jerman, untuk mengisi bahan bakar, pesawat tersebut gagal lepas landas dalam cuaca bersalju. Pesawat jatuh dan hancur menjadi reruntuhan. 21 dari 44 orang di dalamnya tewas seketika.

Kecelakaan yang sangat mengerikan itu kelak menjadi sebuah “babak baru” buat perjalanan The Reds Devils, yang saat ini adalah sebuah brand terbesar di dunia sepakbola.


Inilah kronologi dari tragedi tersebut : 

Thursday, February 5, 2015

NADA-NADA DARI TRAGEDI UNITED DI MUNICH 1958








I wish I'd gone down

Gone down with them
To where Mother Nature makes their bed
(Morrissey – Munich Air Disaster 1958)

Fans Manchester United selalu berandai-andai, jika saja tragedi pesawat jatuh Munich 1958 tidak pernah terjadi. Mungkin saat ini kejayaan The Red Devilsbakal melebihi dari apa yang sudah dimiliki. Tapi pengandaian tak dikenal dalam sejarah, pengandaian bisa digunakan untuk sekadar mempertajam perspektif.

Kala itu United memang tengah merintis lahirnya generasi emas Busby Babes. Delapan pilar tim, yakni Geoff Bent, Roger Byrne, Eddie Colman, Makr Jones, David Pegg, Tommy Taylor dan Liam Billy Whelan meninggal saat itu juga. Dilanjutkan Duncan Edwards, pemain berbakat masih muda berusia 21 tahun, ketika dalam perawatan geger otak di rumah sakit.

Tidak hanya pemain, tiga staf United, delapan jurnalis dan seorang suporter juga meninggal. Maka 6 Ferbruari 1958 dikenang sebagai hari terburuk bagi kesebelasan yang bermarkas di Old Trafford ini.

Usai kecelakaan, partai perdana United melawan Sheffield Wednesday pada putaran lima piala FA. Sebanyak 59.848 penonton memadati Theater of Dream dan dikerubungi suasana haru.

Di tribun stadion mereka menangis dan mengelu-elukan nama para korban pesawat jatuh. Walau kesebelasan yang sementara ditangani Jimmy Murphy itu menang tiga gol tanpa balas, suasana duka toh tetap tak tersembuhkan.

Tentunya tragedi yang sangat memukul kubu United, namun sekaligus menjadi pusat perhatian para pelaku sepakbola. Tidak hanya mereka, akan tetapi beberapa musisi di Inggris turut menyumbangkan karya-karyanya bagi para korban. Salah satunya adalah band dari kesebelasan rival dari kota Liverpool, The Spinners.

The Spinners - The Flowers of Manchester

Tidak lama dari insiden itu terjadi, The Spinners merilis album Quayside Songs Old and New. Dalam album bergenre folks itu, ada salah satu lagu berjudul "The Flowers of Manchester".

Tembang tersebut memang didedikasikan kepada tragedi Munich 1985. Seperti band folks pada umumnya, lagunya mengutamakan kekuatan dari lirik. Akan tetapi lagu ini murni hanya mengandalkan suara vokal saja. Tidak ada musik penggiring yang dilakukan oleh personel lainnya.



Penggalan kata-kata sendiri ditulis oleh Eric Winter dan direkam di Cecil Sharp House milik Peter Kennedy. Kendati dalam sepakbola berada dalam kubu bersebrangan, The Spinners sering membawakan lagu ini di bar-bar Liverpool. Tanpa ada cemoohan dari penonton, semua bernyanyi secara khusyuk di antara kerumunan yang hadir, di sesela asap rokok yang mengepul dan buih busa bir di gelas-gelas yang bergeletakan di meja.

THE BUSBY BABES




UNITED WILL RISE AGAIN


Harold Hardman

(Chairman 1951-1965)

The birth and rise of the Busby Babes

As challenges go, the manager's job at Manchester United in 1945 seemed to be the 
equivalent of scaling Mount Everest in bare feet.
During the 1930s, the club was twice relegated from the top division and was close to 
bankruptcy. Then in 1941, during the Second World War, the Luftwaffe (Nazi Germany’s air
 force) bombed Old Trafford, leaving United to play their home games at Maine Road - the 
ground of local rivals Manchester City.
Such matters were, however, incidental to Matt Busby when he agreed to take charge at 
United on 19 February 1945. For Busby had a glittering vision: he saw beauty in that 
bombed-out stadium, and the chance to create a phoenix from those flames.
A native of Bellshill, a coal-mining community in Lanarkshire, Scotland, Busby knew the
 value of hard work, and recognised what honest endeavour could achieve. Crucially, too, 
he knew both Manchester and its people, having played for Manchester City in their 1934 
FA Cup success. His partnership with United would change the face of English football.
Liverpool wanted Busby back after the war as player-coach.