TUGAS
ILMU BUDAYA DASAR
NAMA :
ADI TAUFIQ FIRDAUS
KELAS : 1 IA25
NPM : 50413193
PENGERTIAN DAN MANFAAT E-LEARNING
Sistem
pembelajaran elektronik atau e-learning dapat didefinisikan
sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan
dalam bentuk sekolah yang menggunakan alat elektronik sebagai alat/sistem
pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan ilmu pengetahuan dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan
manis di ruang kelas untuk
menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat
mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya
yang harus dikeluarkan oleh sebuah program
studi atau program pendidikan.
Dengan demikian,secara sederhana dapatlah dikatakan bahwa
pembelajaran elektronik merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan
jaringan (Internet,LAN,WAN) sebagai metode penyampaian,interaksi,dan fasilitasi
serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya.
Manfaat pembelajaran
elektronik menurut Bates (1995) dan Wulf (1996) terdiri atas 4 hal,yaitu:
1.
Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan
guru/instruktur.
2.
Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja
3.
Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas
4.
Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran.
Dengan demikian diharapkan
penerapan e-learning di level perguruan tinggi dapat memberi manfaat antara
lain:
1.
Adanya peningkatan interaksi mahasiswa dengan sesamanya dan dengan
dosen.
2.
Tersedianya sumber-sumber pembelajaran yang tidak terbatas.
3.
E-learning yang dikembangkan secara benar akan efektif dalam
meningkatkan kualitas lulusan dan kualitas dari perguruan tinggi
4.
Terbentuknya komunitas pembelajar yang saling berinteraksi,saling memberi
dan menerima seta tidak terbatas dalam satu lokasi.
5.
Meningkatkan kualitas dosen karena dimungkinkan menggali informasi
secara lebih luas dan bahkan tidak terbatas.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN E-LEARNING
Seperti yang disebutkan di atas, e-learning telah
mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis.
E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi,
peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta
didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar
setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik
dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Dalam e-learning, faktor kehadiran guru
atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini
disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah alat elektronik yang berupa
komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh "contents
writer", designer e-learning dan pemrograman komputer.
Dengan adanya e-learning para
guru/dosen/instruktur akan lebih mudah :
1. melakukan pemutakhiran
bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan
perkembangan keilmuan yang mutakhir
2. mengembangkan diri atau
melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
3. mengontrol kegiatan
belajar peserta didik.
Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup
yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang dari
ruang-ruang elektronik e-learning ini. Inilah yang menjadi ciri khas dari
kekurangan e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning
yang terdiri dari e (elektronik) dan learning (belajar), maka sistem ini
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan dari e-learning yang lain adalah
hilangnya interaksi sesama murid ataupun dengan guru karena murid hanya
dihadapkan saja dengan komputer sebagai media pembelajarannya. Murid-murid
tidak bisa saling bertemu atau bercakap-cakap sebagai kebutuhan kita sebagai manusia
untuk saling bersosialisasi.Jika dilihat dari kelebihannya,memang e-learning
ini merupakan sarana belajar yang bagus,lebih hemat segalanya. Tapi perlu juga
dilihat disisi lain ada kekurangan dari e-learning ini.
PROGRAM E-LEARNING
Konsep keberhasilan
program e-learning selain ditunjang oleh perangkat teknologi informasi,juga
oleh prencanaan,administrasi,manajemen yang memadai.
Secara konsep,dosen e-learning harus
mempunyai kemampuan pemahaman pada materi yang disampaikannya.Dosen harus bisa
memanfaatkan peralatan seperti audio,video,selama proses pembelajaran
berlangsung.menurut Koswara(2006) kemampuan baru yang diperlukan dosen untuk
e-learning antara lain perlu:
a. Mengerti tentang
e-learning.
b. Mengidentifikasi
karakteristik mahasiswa.
c. Melakukan training dan
praktek secara elektronik.
d. Mengorganisir materi
dalam format yang mudah untuk dipelajari.
e. Terlibat dalam
perencanaan,pengembangan,pengambilan keputusan.
Sementara itu untuk menghindari kegagalan
e-learning,program yang perlu dikembangkan:
- Berkaitan dengan
informasi tentang unit-unit terkait dengan proses pembelajaran
- Kemudahan akses ke
sumber referensi
- Komunikasi dalam kelas
EFEKTIFITAS E-LEARNING
Program
e-learning yang efektif dimulai dengan perencanaan daan terfokus pada kebutuhan
bahan pelajaran mahasiswa.Teknologi yang tepat hanya dapat diseleksi ketika
elemen-elemen ini dimengerti secara detail.Nyatanya,kesuksesan program
e-learning berhubungan dengan usaha dari mahasiswa,fakultas,fasilitator,staf
penunjang,administrator.
- Mahasiswa. Peran utama
dari mahasiswa adalah untuk belajar dengan sukses,sehingga perlu didukung oleh
keadaan lingkungan yang baik,membutuhkan motivasi,perencanaan untuk menganalisa
dengan menggunakan modul terbaik.
- Lembaga/Universitas.
Kesuksesan semua usaha e-learning bergantung pada tanggung jawab
lembaga.Fakultas bertanggung jawab pada pemahaman materi dan pengembangan
pemahaman tersebut sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa.
- Fasilitator. Fakultas
merasa lebih efisien bila berhubungan dengan fasilitator setempat yang
bertindak sebagai jembatan antaa mahasiswa dan fakultas.Supaya lebih
efektif,seorang fasilitator harus mengerti kebutuhan para mahasiswa yang
dilayani dan harapan yang diinginkan fakultas.
- Staf penunjang.
Kebanyakan juga kesuksesan dari program e-learning berhubungan dengan
penunjangan fungsi-fungsi pelayanan seperti registrasi mahasiswa,penyampaian
materi kuliah,penjadwalan,pemrosesan laporan,dll.Staf penunjang merupakan
kebutuhan utama untuk menciptakan keadaan,sehingga e-learning tetap pada jalur
yang benar.
- Administrator. Meskipun
administrator biasanya ikut dalam perencanaan program e-learning,mereka sering
kehilangan kontak dengan manajer teknis ketika program sedang
beroperasi.administrator e-learning bukan hanya sekedar memberi ide,juga harus
bekerja sama dengan para pembangun,pengambil keputusan,dan pengawas.
STRATEGI E-LEARNING
Strategi penggunaan e-learning untuk menunjang pelaksanaan
proses belajar,diharapkan dapat meningkatkan daya serap dari mahasiswa atas
materi yang diajarkan,meningkatkan partisipasi aktif dari
mahasiswa,meningkatkan kemampuan belajar mandiri dari mahasiswa,meningkatkan
kualitas materi pendidikan.Untuk mencapai hal-hal tersebut,dalam pengembangan
aplikasi e-learning perlu diperhatikan bahwa materi yang ditampilkan harus
menunjang penyampaian infomasi yang benar,tidak hanya mengutamakan sisi
keindahan saja.Materi dari pendidikan dapat diambil dari sumber-sumber yang
valid dan dengan teknologi e-learning,materi bahkan bisa diproduksi berdasar
sumber dari tenaga ahli.
Menurut Koswara(2006)
ada beberapa strategi pengajaran yang dapat diterapkan dengan menggunakan
teknologi e-learning sbb:
- Learning by doing. Simulasi belajar dengan
melakukan apa yang hendak dipelajari.
- Incidental learning.
Mempelajari sesuatu secara tidak langsung.
- Learning by reflection.
Mempelajari sesuatu dengan mengembangkan ide/gagasan tentang subyek yang hendak
dipelajari.
- Case-based learning.
Mempelajari sesuatu berdasarkan kasus-kasus yang telah terjadi mengenai subyek
yang hendak dipelajari.
- Learning by exploring.
Mempelajari sesuatu dengan cara melakukan eksplorasi terhadap subyek yang
hendak dipelajari.
DISTANCE LEARNING
Mason R. (1994) berpendapat bahwa
pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan
berinteraksi dan kolaborasi,bukannya gedung sekolah.Namun,teknologi tetap akan
memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin.
Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi
dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan
dan pelatihan.
Romiszowski & Mason (1996) memprediksi
penggunaan Computer-baseed Multimedia Communication (CMC) sebagai cara
penyampaian materi e-learning bersifat sinkron dan asinkron.Sinkron artinya
bahwa dosen dan mahasiswa berinteraksi secara waktu nyata,beberapa peralatan
relatif mahal.Secara asinkron tidak secara bersamaan,dosen menyampaikan
instruksi melalui video dan mahasiswa merespon pada lain waktu.
Dari ramalan dan pandangan para
cendekiawan masuknya pengaruh globalisasi,pendidikan di masa depan akan lebih
bersifat terbuka dan dua arah,beragam,multidisipliner.Demikan juga di Indonesia
arah penyerapan tenaga kerja akan ditentukan oeh kompetensi yang dibuktikan
oleh sertifikat kompetensi yang diberikan oleh lembaga pendidikan yang terintegrasi
dan dinyatakan lulus setelah mengikuti uji kompetensi tertentu (pasal 61 ayat
3).Dalam mengantisipasi perkembangan global dan kemajuan teknologi
komunikasi,maka pendidikan jarak jauh diakomodasikan dalam sisdiknas,sebagai
paradigma baru pendidikan.Pendidikan jarak jauh tersebut dapat diselenggarakan
paada semua jalur,jenjang dan jenis pendidikan yang berfungsi untuk memberi
layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti
pendidikan secara tatap muka/reguler (pasal 31 ayat 1 dan 2).
Penerapan awal e-learning di Indonesia
dimulai ketika universitas terbuka (UT) muncul,saat itulah e-learning
dimulai.Faktor utama dalam distance e-learning yang selama ini dianggap masalah
tidak adanya interaksi antara dosen dan mahasiswanya.Namun demikian dengan
media internet sangat dimungkinkan untu melakukan interaksi baik dalam bentuk
real time ataupun tidak.Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam
suatu chatroom,interaksi langsung.Yang tidak real time bisa dilakukan dengan
mailing list,newsgroup,buletin board.
Bentuk-bentuk materi,ujian,kuis,dan cara
pendidikan lainnya dapat juga diimplementasikan ke dalam web,seperti materi
dosen dibuat dalam bentuk presentasi di web dan dapat didownload oleh
siswa.Demikian juga dengan ujian dan kuis yang dibuat dosen dapat pula
dilakukan dengan cara yag sama.Penyelesaian administrasi juga dapat
diselesaikan langsung dalam satu proses registrasi saja,apalagi didukung dengan
metode pembayaran online.
Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web
antara lain harus memiliki unsur sbb:
1. Pusat kegiatan siswa.
2. Interaksi dalam group.
3. Sistem administrasi
mahasiswa.
4. Pendalaman materi dan
ujian.
5. Perpustakaan digital.
6. Materi online diluar
materi kuliah
Jadi,
·
Keberhasilan e-learning ditunjang oleh adanya interaksi maksimal antara
dosen dan mahasiswa,antara mahasiswa dengan berbagai fasilitas pendidikan
·
Bila pembelajaran berbasis pada web,maka diperlukan adanya pusat kegiatan
mahasiswa,interaksi antar kelompok juga.
·
Teknologi informasi dan telekomunikasi yang murah dan mudah akan
menghilangkan batasan ruang dan waktu yang selama ini membatasi dunia
pendidikan.beberapa konsekuensi logis yang terjadi antara lain: mahasiswa dapat
dengan mudah mengambil mata kuliah dimanapun tanpa terbatas lagi pada batasan
negara,mahasiswa dapat dengan mudah berguru dan berdiskusi dengan para tenaga
ahli,materi kuliah bahkan dapat dengan mudah diambil dari berbagai penjuru
dunia tanpa tergantung pada pergurun tinggi dimana mahasiswa belajar.
No comments:
Post a Comment