| M - U - F - C FOR THE LOVE NOT THE MONEY | , | RED ARMY - LOYAL - LOUD - PROUD | , | WE LOVE UNITED |

Thursday, March 27, 2014

SOFTSKILL : E-LEARNING

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR



NAMA   :   ADI TAUFIQ FIRDAUS
KELAS  :  1 IA25
NPM      :  50413193



PENGERTIAN DAN MANFAAT E-LEARNING
Sistem pembelajaran elektronik atau e-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah yang menggunakan alat elektronik sebagai alat/sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan ilmu pengetahuan dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.



            Dengan demikian,secara sederhana dapatlah dikatakan bahwa pembelajaran elektronik merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (Internet,LAN,WAN) sebagai metode penyampaian,interaksi,dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya.
Manfaat pembelajaran elektronik menurut Bates (1995) dan Wulf (1996) terdiri atas 4 hal,yaitu:
1.    Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru/instruktur.
2.    Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja
3.    Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas
4.    Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran.


Dengan demikian diharapkan penerapan e-learning di level perguruan tinggi dapat memberi manfaat antara lain:
1.    Adanya peningkatan interaksi mahasiswa dengan sesamanya dan dengan dosen.
2.    Tersedianya sumber-sumber pembelajaran yang tidak terbatas.
3.    E-learning yang dikembangkan secara benar akan efektif dalam meningkatkan kualitas lulusan dan kualitas dari perguruan tinggi
4.    Terbentuknya komunitas pembelajar yang saling berinteraksi,saling memberi dan menerima seta tidak terbatas dalam satu lokasi.
5.    Meningkatkan kualitas dosen karena dimungkinkan menggali informasi secara lebih luas dan bahkan tidak terbatas.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN E-LEARNING
Seperti  yang disebutkan di atas, e-learning telah mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah alat elektronik yang berupa komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh "contents writer", designer e-learning dan pemrograman komputer.


Dengan adanya e-learning para guru/dosen/instruktur akan lebih mudah :
1.   melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir
2.   mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
3.   mengontrol kegiatan belajar peserta didik.
Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini. Inilah yang menjadi ciri khas dari kekurangan e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan learning (belajar), maka sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan dari e-learning yang lain adalah hilangnya interaksi sesama murid ataupun dengan guru karena murid hanya dihadapkan saja dengan komputer sebagai media pembelajarannya. Murid-murid tidak bisa saling bertemu atau bercakap-cakap sebagai kebutuhan kita sebagai manusia untuk saling bersosialisasi.Jika dilihat dari kelebihannya,memang e-learning ini merupakan sarana belajar yang bagus,lebih hemat segalanya. Tapi perlu juga dilihat disisi lain ada kekurangan dari e-learning ini.

PROGRAM E-LEARNING
            Konsep keberhasilan program e-learning selain ditunjang oleh perangkat teknologi informasi,juga oleh prencanaan,administrasi,manajemen yang memadai.
Secara konsep,dosen e-learning harus mempunyai kemampuan pemahaman pada materi yang disampaikannya.Dosen harus bisa memanfaatkan peralatan seperti audio,video,selama proses pembelajaran berlangsung.menurut Koswara(2006) kemampuan baru yang diperlukan dosen untuk e-learning antara lain perlu:
a.    Mengerti tentang e-learning.
b.    Mengidentifikasi karakteristik mahasiswa.
c.    Melakukan training dan praktek secara elektronik.
d.    Mengorganisir materi dalam format yang mudah untuk dipelajari.
e.    Terlibat dalam perencanaan,pengembangan,pengambilan keputusan.
Sementara itu untuk menghindari kegagalan e-learning,program yang perlu dikembangkan:
-       Berkaitan dengan informasi tentang unit-unit terkait dengan proses pembelajaran
-       Kemudahan akses ke sumber referensi
-       Komunikasi dalam kelas

EFEKTIFITAS E-LEARNING
            Program e-learning yang efektif dimulai dengan perencanaan daan terfokus pada kebutuhan bahan pelajaran mahasiswa.Teknologi yang tepat hanya dapat diseleksi ketika elemen-elemen ini dimengerti secara detail.Nyatanya,kesuksesan program e-learning berhubungan dengan usaha dari mahasiswa,fakultas,fasilitator,staf penunjang,administrator.
-       Mahasiswa. Peran utama dari mahasiswa adalah untuk belajar dengan sukses,sehingga perlu didukung oleh keadaan lingkungan yang baik,membutuhkan motivasi,perencanaan untuk menganalisa dengan menggunakan modul terbaik.
-       Lembaga/Universitas. Kesuksesan semua usaha e-learning bergantung pada tanggung jawab lembaga.Fakultas bertanggung jawab pada pemahaman materi dan pengembangan pemahaman tersebut sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa.
-       Fasilitator. Fakultas merasa lebih efisien bila berhubungan dengan fasilitator setempat yang bertindak sebagai jembatan antaa mahasiswa dan fakultas.Supaya lebih efektif,seorang fasilitator harus mengerti kebutuhan para mahasiswa yang dilayani dan harapan yang diinginkan fakultas.

-       Staf penunjang. Kebanyakan juga kesuksesan dari program e-learning berhubungan dengan penunjangan fungsi-fungsi pelayanan seperti registrasi mahasiswa,penyampaian materi kuliah,penjadwalan,pemrosesan laporan,dll.Staf penunjang merupakan kebutuhan utama untuk menciptakan keadaan,sehingga e-learning tetap pada jalur yang benar.

-       Administrator. Meskipun administrator biasanya ikut dalam perencanaan program e-learning,mereka sering kehilangan kontak dengan manajer teknis ketika program sedang beroperasi.administrator e-learning bukan hanya sekedar memberi ide,juga harus bekerja sama dengan para pembangun,pengambil keputusan,dan pengawas.

STRATEGI E-LEARNING
      Strategi penggunaan e-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar,diharapkan dapat meningkatkan daya serap dari mahasiswa atas materi yang diajarkan,meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa,meningkatkan kemampuan belajar mandiri dari mahasiswa,meningkatkan kualitas materi pendidikan.Untuk mencapai hal-hal tersebut,dalam pengembangan aplikasi e-learning perlu diperhatikan bahwa materi yang ditampilkan harus menunjang penyampaian infomasi yang benar,tidak hanya mengutamakan sisi keindahan saja.Materi dari pendidikan dapat diambil dari sumber-sumber yang valid dan dengan teknologi e-learning,materi bahkan bisa diproduksi berdasar sumber dari tenaga ahli.
Menurut Koswara(2006) ada beberapa strategi pengajaran yang dapat diterapkan dengan menggunakan teknologi e-learning sbb:
-        Learning by doing. Simulasi belajar dengan melakukan apa yang hendak dipelajari.
-       Incidental learning. Mempelajari sesuatu secara tidak langsung.
-       Learning by reflection. Mempelajari sesuatu dengan mengembangkan ide/gagasan tentang subyek yang hendak dipelajari.
-       Case-based learning. Mempelajari sesuatu berdasarkan kasus-kasus yang telah terjadi mengenai subyek yang hendak dipelajari.
-       Learning by exploring. Mempelajari sesuatu dengan cara melakukan eksplorasi terhadap subyek yang hendak dipelajari.

DISTANCE LEARNING
Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi,bukannya gedung sekolah.Namun,teknologi tetap akan memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin.
Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan pelatihan.
Romiszowski & Mason (1996) memprediksi penggunaan Computer-baseed Multimedia Communication (CMC) sebagai cara penyampaian materi e-learning bersifat sinkron dan asinkron.Sinkron artinya bahwa dosen dan mahasiswa berinteraksi secara waktu nyata,beberapa peralatan relatif mahal.Secara asinkron tidak secara bersamaan,dosen menyampaikan instruksi melalui video dan mahasiswa merespon pada lain waktu.

Dari ramalan dan pandangan para cendekiawan masuknya pengaruh globalisasi,pendidikan di masa depan akan lebih bersifat terbuka dan dua arah,beragam,multidisipliner.Demikan juga di Indonesia arah penyerapan tenaga kerja akan ditentukan oeh kompetensi yang dibuktikan oleh sertifikat kompetensi yang diberikan oleh lembaga pendidikan yang terintegrasi dan dinyatakan lulus setelah mengikuti uji kompetensi tertentu (pasal 61 ayat 3).Dalam mengantisipasi perkembangan global dan kemajuan teknologi komunikasi,maka pendidikan jarak jauh diakomodasikan dalam sisdiknas,sebagai paradigma baru pendidikan.Pendidikan jarak jauh tersebut dapat diselenggarakan paada semua jalur,jenjang dan jenis pendidikan yang berfungsi untuk memberi layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka/reguler (pasal 31 ayat 1 dan 2).
Penerapan awal e-learning di Indonesia dimulai ketika universitas terbuka (UT) muncul,saat itulah e-learning dimulai.Faktor utama dalam distance e-learning yang selama ini dianggap masalah tidak adanya interaksi antara dosen dan mahasiswanya.Namun demikian dengan media internet sangat dimungkinkan untu melakukan interaksi baik dalam bentuk real time ataupun tidak.Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam suatu chatroom,interaksi langsung.Yang tidak real time bisa dilakukan dengan mailing list,newsgroup,buletin board.
Bentuk-bentuk materi,ujian,kuis,dan cara pendidikan lainnya dapat juga diimplementasikan ke dalam web,seperti materi dosen dibuat dalam bentuk presentasi di web dan dapat didownload oleh siswa.Demikian juga dengan ujian dan kuis yang dibuat dosen dapat pula dilakukan dengan cara yag sama.Penyelesaian administrasi juga dapat diselesaikan langsung dalam satu proses registrasi saja,apalagi didukung dengan metode pembayaran online.
Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur sbb:
1.    Pusat kegiatan siswa.
2.    Interaksi dalam group.
3.    Sistem administrasi mahasiswa.
4.    Pendalaman materi dan ujian.
5.    Perpustakaan digital.
6.    Materi online diluar materi kuliah



Jadi,
·         Keberhasilan e-learning ditunjang oleh adanya interaksi maksimal antara dosen dan mahasiswa,antara mahasiswa dengan berbagai fasilitas pendidikan
·         Bila pembelajaran berbasis pada web,maka diperlukan adanya pusat kegiatan mahasiswa,interaksi antar kelompok juga.
·         Teknologi informasi dan telekomunikasi yang murah dan mudah akan menghilangkan batasan ruang dan waktu yang selama ini membatasi dunia pendidikan.beberapa konsekuensi logis yang terjadi antara lain: mahasiswa dapat dengan mudah mengambil mata kuliah dimanapun tanpa terbatas lagi pada batasan negara,mahasiswa dapat dengan mudah berguru dan berdiskusi dengan para tenaga ahli,materi kuliah bahkan dapat dengan mudah diambil dari berbagai penjuru dunia tanpa tergantung pada pergurun tinggi dimana mahasiswa belajar.


                                     

No comments: