STRATIFIKASI DAN DIFERENSIASI SOSIAL
Stratifikasi sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang menempatkan seseorang pada kelas-kelas sosial yang berbeda -beda secara hierarki dan memberikan hak dan kewajiban yang berbeda-beda pula antara individu pada suatu lapisan sosial lainnya.
Stratifikasi sosial muncul karena adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat.Menurut Pitirim Sorokin, sistem stratifikasi adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat ,yang diwujudkan dalam kelas tinggi,kelas sedang,kelas rendah.. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal. Biasanya stratifikasi didasarkan pada kedudukan yang diperoleh melalui serangkaian usaha perjuangan.
Stratifikasi sosial yang diperoleh secara alami ,yaitu:
1. stratifikasi sosial berdasarkan usia
2. stratifikasi sosial karena senioritas
3. stratifikasi sosial berdasarkan jenis kelamin
4. stratifikasi sosial berdasarkan sistem kekerabatan
5. stratifikasi sosial berdasarkan keanggotaan dalam kelompok tertentu
Stratifikasi sosial berdasarkan status yang diperoleh melalui usaha-usaha tertentu,yaitu:
1. stratifikasi dalam bidang pendidikan
2. stratifikasi dalam bidang pekerjaan
3. stratifikasi dalam bidang ekonomi (kelas sosial)
Faktor-faktor yang mempengaruhi stratifikasi sosial :
1. kekayaan (materi)
2 kekuasaan (power)
3. kehormatan/kebangsawanan
4. tingkat pendidikan (pengetahuan)
Stratifikasi sosial berdasarkan sifatnya :
- Stratifikasi terbuka
merupakan sistem stratifikasi yang memberikan kesempatan kepada seseorang untuk berusaha dengan kemampuannya sendiri masuk ke kelas tertentu.
- Stratififkasi tertutup
yaitu adanya pembatasan terhadap kemungkinan pindahnya kedudukan seseorang dari suatu lapisan sosial ke yang lainnya.
- Stratifikasi sosial campuran
Bentuk-bentuk stratifikasi sosial yang ada di masyarakat:
- Sistem Kasta
Cirinya : keanggotaan berdasar keturunan,keunggulan yang diwariskan berlaku seumur hidup, perkawinan endogami,kasta yang rendah dikendalikan oleh kasta yang lebih tinggi.
- Sistem Kelas Sosial, yaitu berdasar pada status yang diusahakan.
- Sistem Feodeal,yaitu berdasarkan kepemilika tanah,raja,bangsawan,ksatria dan petani.
- Sistem Apartheid, yaitu berdasarkan warna kulit.
Fungsi stratifikasi sosial sbb :
1. Tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan
2. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif
3. Kriteria sistem pertentangan,yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi,kepemilikan,wewenang.
Menurut Mac Iver tiga pola umum sistem pelapisan kekuasaan,yaitu :
- Tipe Kasta
adalah sistem pelapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan kaku dimana hampir tidak terjadi mobilitas vertikal antar lapisan.
- Tipe Oligarkis
adalah sistem pelapisan kekuasaan yang masih mempunyai garis pemisah yang tegas,tetapi dasar pembedaan kelas sosial ditentukan oleh kebudayaan masyarakat.
- Tipe Demokratis
adalah tipe kekuasaan yang menunjukkan kenyataan akan adanya garis pemisah antar lapisan yang bersifat fleksibel.
Pada masyarakat pedesaan (Jawa),maka sistem pelapisan sosialnya adalah:
- lapisan pertama adalah golongan priyayi
- golongan kuli kenceng
- golongan kuli gundul
- kuli karang kopek
- indung tlosor
Pelapisan sosial pada masa kolonial sbb :
- Golongan Eropa (orang Belanda,Prancis,Portugis)
- Golongan Timur asing (orang Cina,Arab,India)
- Golongan bumiputera.
Diferensiasi dan Ketidaksamaan Sosial
Diferensiasi dan ketidaksamaan sosial merupakan hal pokok yang pasti ada ketika kita membahas stratifikasi sosial. Ketika ada pembedaan dan ketidaksamaan dalam masyarakat, pandangan Marxist menyatakan tentunya menyebabkan masyarakat tersebut menjadi berkelas-kelas/bertingkat-tingkat, sehingga muncul pelapisan-pelapisan dalam masyarakat. Ada yang berada pada golongan atas, menengah dan bawah, yang mempunyai kemampuan untuk mengakses “sumber daya” berbeda-beda, dimana kelas lapisan atas lebih mendominasi daripada kelas menengah atau bahkan kelas bawah. Ada kecenderungan golongan bawah untuk berusaha naik menggantikan kedudukan golongan atas dan golongan atas juga berusaha mempertahankan posisinya bahkan lebih meningkatkan lagi, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bagi lapisan golongan atas untuk turun menjadi golongan menengah bahkan golongan bawah dengan beberapa faktor yang dapat menyebabkan semua ini terjadi. Misalnya pada penduduk di suatu wilayah, diferensiasi dan ketidaksamaan sosial mengacu pada:
1) Pengetahuan (pondok pesantren)
2) Jenis Kelamin (alamiah).
3) Umur (alamiah).
4) Kekayaan.
5) Kedekatan wilayah tempat tinggal dengan elit lokal.
No comments:
Post a Comment